Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Minggu, 26 September 2010

SESAL, ini hanya bayangan pesimistis.....

Sekarang mulai terasa kesepian karena tak lagi memiliki banyak teman
Apalagi tak setiap hari dapat mendengar anak-anak bercerita panjang di sampingku
Menyesal....
karena waktu dulu kadang aku merasa tak memiliki banyak waktu
untuk mendengarkan keluhannya, celotehnya yang menggemaskan, dan rajukkannya penuh manja..........

Kadang aku ingin berkumpul dan tidur di lembaran tikar yang sama......
tapi mereka telah pergi dari rumah dan pulang larut karena kesibukanya....
Menyesal...
Dulu aku tak telaten ketika mereka sakit...., kadang aku mengeluh merasa cape,
padahal hasil kerja seharian tak cukup untuk membeli obat....
Aku menyesal tak pernah tahan untuk bergadang.....
sekedar menemani tidurnya yang gelisah tak dapat nyenyak.....

Aku sadar saat ini mereka sangat sulit kuajak pergi,
meskipun dengan memohon berkali-kali.....
Menyesal....
Kenapa dulu tak banyak memberinya waktu dan kesempatan kebersamaan....
bahkan kadang aku merasa terganggu saat akan pergi dan mereka merengek meminta serta.....

Jika tiba saatnya aku menjadi renta pasti butuh layanan dan kesabaran luar biasa dari mereka
Aku menyesal...
Karena dulu tidak sabar menyuapinya.....
dan tak pernah menyiapkan susu buat mereka...

Jika tiba saatnya aku uzur berharap anak-anak berkumpul menemaniku,
mungkin sulit mereka kabulkan, karena beban tanggung jawabnya juga menumpuk....
Aku menyesal.....
Ketika dulu tak membiarkannya ketika berlarian di kamar dan mengganggu istirahatku...
Atau tak hirau ketika mereka minta diantar beli makanan ke warung sebelah rumah.....

Sekarang kata-kata jadi barang langka atau dering telepon sekedar untuk mendengar suaranya, atau berita singkat dari mereka,
jarak yang jauh dan kesibukannya tak selalu memungkinkan untuk itu.
Menyesal.....
Kenapa dulu tak menikmati saja sederet kata-kata alasan panjangnya,
menyertai teriakan “tunggu dulu” atau sahutannya dari jauh “mang ada apa pah.....”
ketika aku mengingatkan sesuatu hal yang sama berulang-ulang pada mereka....

Suatu saat kondisiku semakin rapuh, mungkin jalanpun perlu dipapah....
atau bahkan harus dipandu sekedar untuk berwudhu......
Menyesal
Kenapa dulu mereka jarang kurengkuh....
ketika mereka minta terus dipangku atau tak mau turun dari gendongan,
aku berdalih pinggangku sakit....
atau ketika jalan kadang mereka pegang bajuku, aku menghindar karena jalan jadi tak lancar....

Ketika nanti tak lagi mampu memenuhi sendiri kebutuhanku
Aku butuh tumpuan harapan sumber nafkahku
Menyesal
Karena dulu aku tak pandai menghitung hak-hak anakku
pernah suatu hari mereka mengadu......, malu jika temannya mampir ke rumah...
mainan apa yang dapat suguhkan pada mereka...., karena memang aku tak pernah membelikannya....

Ketika nanti akupun butuh bantuan
Menyesal
Karena dulu lalai memenuhi kewajibanku....
jangankan berlebih, yang pokokpun sering kali terabaikan
apalagi limpahan kebaikan-kebaikan, seperti orang tua teman-teman anakku
Sedangkan aku, yang wajibpun tak pernah cukup takaran......

Suatu saat nanti aku tak lagi dapat bepergian jauh
Atau bahkan mungkin keluar rumahpun sulit.....
Padahal sesekali aku ingin makan cemilan kesukaanku
Berharap sekedar satu atau dua potong pisang goreng
Mungkin mereka tak sempat, karena banyak urusan yang lebih penting....
Menyesal.....
Kenapa dulu aku tak pernah membawakan oleh-oleh....
Setiap pulang dari bertugas....

akh.....kenapa dulu banyak hal tak terpikirkan....
sekarang aku sadari nyatanya bukan mereka yang membutuhkanku
tapi akulah yang pada akhirnya membutuhkan anak-anakku...

Sekarang ada yang perlu mereka ketahui
yang ini tak pernah dan tak akan mungkin aku sesali
Bahkan sangat aku syukuri....
Pertama...
Bahwa aku diberikan mereka sebagai karunia terindah dalam hidupku...
Andai aku diberikan kesempatan mengulang kehidupan dari awal.....
Aku ingin mereka tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan baruku...
Mereka pasti tertulis di awal daftar permintaan yang aku usulkan....
Yang kedua...
Aku tak pernah menyesal kepapaan orang tuaku...
Karena mereka aku ada..
Aku bersyukur dapat menghormatinya dan mendo’akannya...
Bagaimanapun keadaannya.....


Bekasi 19 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar