Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Rabu, 29 April 2015

PENGENALAN WILAYAH KERJA PENYULUHAN PERTANIAN

PENGENALAN WILAYAH KERJA PENYULUHAN PERTANIAN
Ir. H. Wendi Wardiawan, M.M., M.Si 

Pendahuluan


            Pengenalan daerah merupakan langkah awal bagi orang atau lembaga yang berminat dan berkepentingan terhadap dinamika suatu daerah, baik yang menyangkut pembangunan maupun kemasyarakatan.    Oleh karena itu pencatatan keadaan daerah (Wilayah tertentu: desa, kecamatan, wilayah kerja suatu instansi/petugas, dll.) dipandang sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya.   Catatan-catatan  tersebut harus memuat banyak hal, didalamnya harus mencatat kenyataan-kenyataan (fakta-fakta) yang baik maupun yang kurang baik atau kekurangan-kekurangan dari daerah tersebut.     Kenyataan yang baik atau buruk dapat digunakan sebagai titik permulaan perbaikan atau pembangunan daerah yang bersangkutan.
            Fakta-fakta yang ada di suatu desa/kelurahan biasanya disebut monografi atau potensi desa (podes) dan perkembangan terakhir disebut Data Dasar Profil Desa/Kelurahan (selanjutnya dalam tulisan ini disebut Potensi Desa).    Catatan mengenai keadaan desa ini bukan saja dibutuhkan oleh yang bersangkutan (yang membuat) tetapi juga diperlukan oleh pihak lain baik berupa bagian data tertentu maupun keseluruhan data yang ada.
            Data yang disajikan  harus memenuhi persyaratan dasar, antara lain:
-          Secara kuanlitatif cukup lengkap
-  Secara kualitatif dapat dipentanggungjawabkan kebenarannya, keabsahannya dan keaktualannya.   
-         Mudah dibaca
-         Mudah dicari
-         Siap pakai
-         Menarik
Masalahnya potensi desa yang bagaimana yang baik, lengkap, menarik dan berdaya guna, tentu sulit distandarisasi karena pengguna data biasanya berbeda latar belakang, berbeda kepentingannya disamping perkembangan dinamika sosial ekonomi masarakat.

Pengertian Potensi Desa dan Kegunaannya
           
            Potensi Desa pada umunya dibuat secara berkala dalam kurun waktu tertentu dan memuat berbagai catatan (data) baik yang bersifat umum dan statis maupun yang berkembang dan berkaitan dengan masalah tertentu.
Pengertian Potensi Desa/kelurahan adalah:  “Himpunan kesatuan data yang mencerminkan potensi dan keadaan desa/kelurahan dalam kurun waktu tertentu”.   
            Catatan-catatan yang terdapat pada Potensi Desa biasanya baru merupakan data mentah yang belum memberikan gambaran atau kesimpulan khusus.   Oleh karena itu jika data tersebut akan dijadikan dasar pengambilan keputusan tentunya harus diolah terlebih dahulu sehingga menjadi bahan informasi matang.     Data yang masih merupakan bahan mentah memerlukan pemerosesan dengan cara tertentu, misalnya secara statistik.    
Hubungan antara data dan informasi dijelaskan oleh Gordon B. Davis dalam Onong Uchyana Effendy (1981),  bahwa  informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.   Sedangkan pengertian data  adalah suatu istilah majemuk  yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar, kata, angka, hurup atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
Sebagai contoh  pengolahan data kedaan luas wilayah, lahan pertanian dan data penduduk dapat diolah menjadi suatu informasi antara lain:
-       Struktur penduduk (penduduk usia muda atau usia kerja) dengan menggunakan uji 40 % (the forty percent test)
-          Beban ketergantungan (dependency ratio)
-     Kepadatan penduduk geografis (padat atau tidak padat) dibandingkan dengan standard density
-          Mand Land Ratio (kepadatan agraris)
-          Ratio jenis kelamin
Data yang telah diolah menjadi bahan informasi dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
-          Sebagai pengetahuan (knowledge)
-          Perkiraan (Estimation)
-          Pertimbangan (Judgment)
-          Keputusan (decision)

 Pengklasifikasian Data

Data diklasifikasikan  menurut jenis, sifat dan sumbernya, sebagai berikut:

1.    Jenis Data
a.    Data Hitung (enumeration / counting data)
Adalah data sebagai hasil perhitungan atau jumlah tertentu (mis, Jumlah penduduk).  Termasuk data hitung adalah peresentase dari suatu jumlah tertentu.
b.    Data ukur (measurement data)
Adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu angka tertentu atau sebutan tertentu (baik, sedang, jelek) yang diberikan kepada objek.

2.    Sifat Data
a.    Data Kuantitatif (quantitative data)
Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungan dengan penjumlahan, misalnya penggolongan petani berdasarkan status penguasaan lahan.
b.    Data kualitatitif (qualitative data)
Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu, misalnya pengolongan luas lahan pertanian berdasarkan kesuburan, penggolongan luas lahan sawah berdasarkan model pengairan.

3.    Sumber Data
a.    Data Internal (Internal Data)
Adalah data yang asli. Artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri (bukan hasil orang lain), biasa juga disebut data primer.
b.    Data eksternal (external data)
Adalah data hasil observasi orang lain.  Seseorang boleh mengunakan data yang dihasilkan orang lain untuk suatu keperluan tetapi harus mencantumkan sumbernya.   Data esternal terdiri dari:
1)    Data eksternal primer (primary external data), data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
2)    Data eksternal sekunder (Secondary external data),  data yang diperoleh bukan dari orang  yang melakukan  observasi melainkan melalui seseorang atau informasi tertentu.

Nilai Data

            Suatu data yang bernilai harus memenuhi tiga ketentuan, yaitu : ketelitiannya  (precision) baik,  terbandingkan (comparable), berguna (valid).

1.    Ketelitian  (precision / reproducibility)
Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan apabila observasi yang menghasilkan data itu diulang.     Ketelitian suatu data ditentukan juga oleh persamaan data yang dihasilkan oleh beberapa sumber yang melakukan suatu observasi yang sama.
2.    Komparabilitas (comparability)
     Suatu hasil pengukuran yang berulang menunjukan hasil yang sama belum tentu memberikan data yang 
     benar, karena alat yang digunakan tidak standar (belum distandarisasi)
3.    Validitas data (validity).
      Data yang memiliki kualitas baik belum tentu valid atau berguna jika tidak menunjang tercapainya tujuan         (objectives) si pemakai.    Data yang valid harus memiliki korelasi dengan data lainnya sehingga dapat           ditarik kesimpulan, mis: luas lahan sawah, jumlah traktor, jumlah hewan tenaga kerja, pencangkul).

Pengolahan Data

1.    Penyimpanan Data (Data Storage), meliputi pekerjaan:
o   Pengumpulan (filing)
o   Pencarian (retrieval)
o   Pemeliharaan (file maintenace)
2.    Penanganan Data , meliputi:
-          Pemeriksaan dan pembandingan (verifying and comparing)
-          Pemilihan (sorting)
-          Peringkasan (extracting)
-      Penggunaan Data (manipulating),   kegiatan mengolah data menjadi suatu informasi. Misalnya data curah hujan diolah sehingga dapat diketahui tife iklim/tife hujan di suatu daerah dan dapat digunakan untuk membuat rekomendasi: komoditas pertanian yang dianjurkan, jadwal tanam, dll.

Pengolahan Data dan Pereumusan Keadaan  untuk Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian

1.    Pengumpulan Data, meliputi:
-          Data Kebijakan pemerintah (proyek intensifikasi: tanam, panen, produktivitas, dll) dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, propinsi.
-          Data monografi (penduduk, tanah, kelembagaan petani, fasilitas usahatani, fasilitas umum lainnya, kelembagaan desa/kelurahan, produksi, dll)
-          Data petani dan usahatani (Data aktual dan data potensial)
2.    Pengolahan Data,  merupakan usaha untuk mencari hubungan sebab akibat atau saling ketergantungan antara data aktual dan data potensal.
3.    Perumusan Kedaan,  merupakan pernyataan yang menyimpulkan hubungan sebab akibat atau hubungan ketergantungan antara data aktual dan data potensial.   Rumusan keadaan  merupakan hasil analisis yabng menyimpulkan adanya  keadaan-keadaan yang memuaskan atau tidak memuaskan.

          Rumusan keadaan yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data ini hanya merupakan salah satu kegiatan dan unsur yang diperlukan untuk menyusun suatu Programa Penyuluhan Pertanian di suatu daerah.  Unsur lain yang masih harus dianalisa yaitu:
-          Perumusan dan penetapan masalah, alat analisa yang biasa digunakan antara lain adalah melalui identifikasi Impack point.
-          Perumusan dan penetapan tujuan,  berpedoman kepada kebijakan pemerintah, data aktual dan data potensial.
-          Penetapan Cara Mencapai Tujuan, berpedoman kepada tenaga, dana, fasilitas, dll.

Unsur Potensi Desa / Kelurahan

            Potensi desa / kelurahan biasanya disusun setiap tahun oleh staf desa/kelurahan dengan bentuk dan susunan  baku dan seragam yang ditentukan oleh tingkat kabupaten/kota atau propinsi.    Kualitas dari data yang tercantum pada Potensi Desa/Kelurahan tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, yaitu staf kelurahan/desa yang melakukan pengisian dan penyusunan data tersebut.
            Unsur-unsur yang tercantum dalam Potensi Desa / kelurahan tersebut pada umunya adalah sebabai berikut:

A.   BIDANG PEMERINTAHAN
I.         Umum
a.     Luas dan batas wilayah
b.     Kondisi geografis
c.      Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan)
II.       Pertanahan
a.     Status pemilikan tanah
b.     Peruntukan tanah
c.      Penggunaan tanah
III.      Kependudukan
1.     Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, KK, kewarganegaraan
2.     Jumlah penduduk menuruit agam/kepercayaan
3.     Jumlah penduduk menurut usia (Kelompok pendidikan, kelompok tenaga kerja, tingkat pendidikan umum/khusus, mata pencaharian, mobilitas penduduk)
IV.     Jumlah Perangkat Desa/Kelurahan
V.      Pembinaan RT / RW
VI.     Jumlah Pelayanan Masyarakat
VII.    Pajak / Retribusi
VIII.  Lembaga Musyawarah Desa  (LMD)
IX.     Keputusan Desa
X.      Keputusan Kepala Desa / Kelurahan
XI.     Keuangan dan Sumber Pendapatan Desa
XII.    Kemanan Desa/ Kelurahan
XIII.  Survey dan Penelitian

B.   BIDANG PEMBANGUNAN
a.    Agama
b.    Kesehatan
c.    Pendidikan
d.    Pendidikan
-          Umum
-          Khusus
e.    Sarana, prasarana olah raga/kesehatan/kebudayaan dan sosial
-          Olah Raga
-          Kesehatan / kebudayaan
-          Sosial    
f.     Prasaranan Perhubungan
g.    Komunikasi
h.    Alat Transfortasi
i.      Industri
j.      Pariwisata
k.    Pengairan
l.      Pertanian
m.  Perkebunan
n.    Pertamanan dan Lingkungan Hidup
o.    Perikanan
p.    Peternakan
q.    Kehutanan
r.     Pertambangan Bahan Galian
s.    Perdagangan / Jasa
t.      Perkoperasian
u.    Perumahan dan jenis komplek pemukiman
v.    Jumlah Proyek Desa/Kelurahan berdasarkan sumber biaya
w.   Kejuaran Lomba Desa/Kelurahan yang pernah didapat
x.    Typologi Desa
y.    Kelembagaan Desa/Kelurahan
z.    Inventarisasi Bidang Teknologi Tepat Guna yang telah dimanfaatkan

C.   BIDANG KEMASYARAKATAN
-          Keagamaan,   - Kesehatan,   - Olah raga

-          Kesenian /kebudayaan,   -  Organisasi Sosial

Selasa, 26 Oktober 2010

GEDUNG TEMPAT RESEPSI DI KOTA BEKASI


GEDUNG TEMPAT RESEPSI DI KOTA BEKASI

GEDUNG BALAI PATRIOT KOTA BEKASI merupakan tempat resepsi yang refresentatif di Kota Bekasi, letaknya sangat strategis karena berada di Komplek Perkantoran Walikota Bekasi yang memiliki fasilitas lengkap, tempat parkir luas dengan pemandangan yang luas dan indah.
Alamatnya : Jln. Jend. A. Yani No 1. Telp. 021. 88855208

Berminat hubungi, hanya:
Contact Persons, : Mia : 021 94210511
Nurkholis : 081316152728 - 085259577056

Konsultasi tatap muka : Hari & jam Kerja langsung di gedung, Hari raya / libur berdasarkan perjajian

Booking tempat/waktu dan transaksi keuangan hanya syah, terutama bukti penerimaan kas hanya diakui jika ditandatangani persons di atas (Mia & Nurkholis) dan Manajer Operasional.

GEDUNG BALAI PATRIOT TEMPAT RESEPSI PERNIKAHAN


GEDUNG BALAI PATRIOT KOTA BEKASI

Gedung Balai Patriot tempat resepsi yang refresentatif di Kota Bekasi

Alamatnya : Jln. Jend. A. Yani No 1. Telp. 021. 88855208

Berminat hubungi, hanya:
Contact Persons, : Mia : 021 94210511
Nurkholis : 081316152728 - 085259577056

Konsultasi tatap muka : Hari & jam Kerja, Hari raya / libur berdasarkan perjajian
Booking tempat/waktu dan transaksi keuangan hanya syah, terutama bukti penerimaan kas hanya diakui jika ditandatangani persons di atas (Mia & Nurkholis) dan Manajer Operasional.

Minggu, 26 September 2010

SESAL, ini hanya bayangan pesimistis.....

Sekarang mulai terasa kesepian karena tak lagi memiliki banyak teman
Apalagi tak setiap hari dapat mendengar anak-anak bercerita panjang di sampingku
Menyesal....
karena waktu dulu kadang aku merasa tak memiliki banyak waktu
untuk mendengarkan keluhannya, celotehnya yang menggemaskan, dan rajukkannya penuh manja..........

Kadang aku ingin berkumpul dan tidur di lembaran tikar yang sama......
tapi mereka telah pergi dari rumah dan pulang larut karena kesibukanya....
Menyesal...
Dulu aku tak telaten ketika mereka sakit...., kadang aku mengeluh merasa cape,
padahal hasil kerja seharian tak cukup untuk membeli obat....
Aku menyesal tak pernah tahan untuk bergadang.....
sekedar menemani tidurnya yang gelisah tak dapat nyenyak.....

Aku sadar saat ini mereka sangat sulit kuajak pergi,
meskipun dengan memohon berkali-kali.....
Menyesal....
Kenapa dulu tak banyak memberinya waktu dan kesempatan kebersamaan....
bahkan kadang aku merasa terganggu saat akan pergi dan mereka merengek meminta serta.....

Jika tiba saatnya aku menjadi renta pasti butuh layanan dan kesabaran luar biasa dari mereka
Aku menyesal...
Karena dulu tidak sabar menyuapinya.....
dan tak pernah menyiapkan susu buat mereka...

Jika tiba saatnya aku uzur berharap anak-anak berkumpul menemaniku,
mungkin sulit mereka kabulkan, karena beban tanggung jawabnya juga menumpuk....
Aku menyesal.....
Ketika dulu tak membiarkannya ketika berlarian di kamar dan mengganggu istirahatku...
Atau tak hirau ketika mereka minta diantar beli makanan ke warung sebelah rumah.....

Sekarang kata-kata jadi barang langka atau dering telepon sekedar untuk mendengar suaranya, atau berita singkat dari mereka,
jarak yang jauh dan kesibukannya tak selalu memungkinkan untuk itu.
Menyesal.....
Kenapa dulu tak menikmati saja sederet kata-kata alasan panjangnya,
menyertai teriakan “tunggu dulu” atau sahutannya dari jauh “mang ada apa pah.....”
ketika aku mengingatkan sesuatu hal yang sama berulang-ulang pada mereka....

Suatu saat kondisiku semakin rapuh, mungkin jalanpun perlu dipapah....
atau bahkan harus dipandu sekedar untuk berwudhu......
Menyesal
Kenapa dulu mereka jarang kurengkuh....
ketika mereka minta terus dipangku atau tak mau turun dari gendongan,
aku berdalih pinggangku sakit....
atau ketika jalan kadang mereka pegang bajuku, aku menghindar karena jalan jadi tak lancar....

Ketika nanti tak lagi mampu memenuhi sendiri kebutuhanku
Aku butuh tumpuan harapan sumber nafkahku
Menyesal
Karena dulu aku tak pandai menghitung hak-hak anakku
pernah suatu hari mereka mengadu......, malu jika temannya mampir ke rumah...
mainan apa yang dapat suguhkan pada mereka...., karena memang aku tak pernah membelikannya....

Ketika nanti akupun butuh bantuan
Menyesal
Karena dulu lalai memenuhi kewajibanku....
jangankan berlebih, yang pokokpun sering kali terabaikan
apalagi limpahan kebaikan-kebaikan, seperti orang tua teman-teman anakku
Sedangkan aku, yang wajibpun tak pernah cukup takaran......

Suatu saat nanti aku tak lagi dapat bepergian jauh
Atau bahkan mungkin keluar rumahpun sulit.....
Padahal sesekali aku ingin makan cemilan kesukaanku
Berharap sekedar satu atau dua potong pisang goreng
Mungkin mereka tak sempat, karena banyak urusan yang lebih penting....
Menyesal.....
Kenapa dulu aku tak pernah membawakan oleh-oleh....
Setiap pulang dari bertugas....

akh.....kenapa dulu banyak hal tak terpikirkan....
sekarang aku sadari nyatanya bukan mereka yang membutuhkanku
tapi akulah yang pada akhirnya membutuhkan anak-anakku...

Sekarang ada yang perlu mereka ketahui
yang ini tak pernah dan tak akan mungkin aku sesali
Bahkan sangat aku syukuri....
Pertama...
Bahwa aku diberikan mereka sebagai karunia terindah dalam hidupku...
Andai aku diberikan kesempatan mengulang kehidupan dari awal.....
Aku ingin mereka tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan baruku...
Mereka pasti tertulis di awal daftar permintaan yang aku usulkan....
Yang kedua...
Aku tak pernah menyesal kepapaan orang tuaku...
Karena mereka aku ada..
Aku bersyukur dapat menghormatinya dan mendo’akannya...
Bagaimanapun keadaannya.....


Bekasi 19 September 2010

Minggu, 04 Juli 2010

EMPAT NEGARA YANG MEMILIKI KEBERUNTUNGAN LEBIH BESAR PADA PD 2010



Penjaga gawang Jerman Manuel Neuer mengakui pada menit ke-38, tendangan Frank Lampard memantul ke tiang atas lalu jatuh di belakang garis gawang dan komenter dia: “Keberuntungan memang kerap berpengaruh dalam laga sepak bola. Dan penting untuk memperbesar keberuntungan itu, dan kami melakukannya."

Sampai hari ke 24 (4 Juli 2010) perhelatan akbar PD 2010 empat negara telah berhasil menjadi juara dunia tinggal menentukan urutannya saja siapa yang juara 1,2,3, dan 4 melalui pertandingan semi final dan final. Mereka berasal dari Zone Amerika Latin 1 negara (20 %) dari jumlah negara peserta 5 negara dan Zone Eropa 3 negara (23,07 %) dari jumlah peserta 13 negara (secara relatif hampir berimbang).

Keberhasilan mereka tidak terlepas dari keberuntungan yang tentunya tidak datang secara kebetulan, tetapi buah dari kesungguhan, kerja keras, banting tulang, peras keringat (menurut istilah : Kiyai MZ).

Ada negara yang telah berusaha dengan keras tetapi belum beruntung termasuk tuan rumah yang harus berbenah di babak awal, atau ada negara yang angkat koper setelah tersingkir di babak 16 besar dan jadi penonton karena tak lolos di 8 besar. Tetapi yang jelas tidak ada negara yang mendapat keberuntungan tanpa usaha yang sungguh-sunguh, paling tidak yang kasat mata dapat terlihat di televisi dan informasi lebih detil di media masa lainnya.

Selain mereka mempertontonkan kerja keras, kecerdikan, kekompakan kadang juga kenakalan, tetapi keberuntungan mereka juga dapat dilihat dan didengar selama berjuang di Afrika Selatan, misalnya:
- Beruntung berada pada group yang relatif dihuni negara yang kualitasnya belum mapan.
- Tendangan finalti dapat ditepis penjaga gawang atau tendangan keras membentur gawang.
- Bola menyentuh tangan, off side, bahkan bola melewati garis gawang luput dari pandangan wasit dan hakim garis, dan kebeuntungan-keberuntungan lainnya.

Keberuntungan juga ada yang mereka bawa dari negaranya masing-masing yang jauh-jauh hari telah mereka dapatkan, misalnya:
- Organisasi sepak bolanya sangat solid dengan pengurus yang profesional, berjuang menghidupkan sepak bola dan bukan numpang hidup seperti di Republik Mimpi.
- Mereka beruntung didukung oleh masyarakatnya yang elegan, menyelesaikan masalah sekalipun hati panas tapi kepalanya tetap dingin, tidak seperti di Republik Mimpi selalu dibalik Kepala Panas dan hati yang beku. Ketidakpuasan atau masalah selalu diselesaikan dengan batu, pentungan, bakar-bakaran, dorong-dorongan, maki-makian bahkan bukan hanya di jalanan atau di lapangan tetapi sudah merambah ke Dalam Gedung tempat orang yang inginnya disapa paling terhormat, bah......
- Mereka beruntung didukung dana yang digunakan dengan benar, soal besarnya relatif mungkin secara nominal di Republik Mimpi jauh lebih besar, tetapi sayang banyak yang nyangkut di tali jemuran, dan menetap di celengan oknum yang memang bertujuan numpang kaya.
- Mereka beruntung punya banyak tempat latihan dan stadion banyak dibangun, tidak seperti di Republik Mimpi yang sudah jadipun digusur dengan dalih yang direka-reka, atau kalaupun ada tak terurus hingga merana.
- Mereka juga beruntung banyak pengurus yang berhati peka dan lapang dada, jika merasa gagal atau tak mampu cepat-cepat mengundurkan diri dengan suka hati, di Republik Mimpi geludug bergemuruh, petir yang membuat tiang listrik melintir, angin ribut berkecamuk, prahara menimpa PSSRM (Persatuan Sepak Bola Republik Mimpi) pengurusnya tenang-tenang saja bahkan ada yang sudah bulukan, tak tergerak hatinya untuk minta diganti, bahkan disindirpun pura-pura tidak ngerti atau kupingnya ditutup pocong budeg.
Jadi kapan impian indah dan keberuntungan dapat diraih di Republik Mimpi ini, jika keadaannya masih belum berubah....., mungkin sekarang yang dapat kita katakan sabar....., sabar...., sabar...... (coba ucapkan dengan logat Upin – Ipin).

Selasa, 22 Juni 2010

AGRIBISNIS, BUKAN SEKEDAR USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN


PENDAHULUAN

Usaha peningkatan kesejahteraan petani sudah lama diupayakan di Indonesia dan lebih gencar lagi pada jaman orde baru dengan upaya Intensifikasi sehingga pada tahun 1984 Indonesia telah dapat ber-swasembada pangan khususnya beras.
Keberhasilan ini ternyata tidak berdampak luas terhadap kemakmuran petaninya, oleh karena itu sejak pemerintahan reformasi paradigma pembangunan pertanian diperluas dari sekedar peningkatan produksi ke peningkatan pendapatan petani.
Tulisan ini merupakan hasil dari tinjauan pustaka dan didalamnya saya akan menjelaskan masalah ekonomi pertanian serta pembangunan industri yang berbasis agribisnis di Indonesia.

MASALAH EKONOMI PERTANIAN

Produksi pertanian yang melimpah ternyata tidak memberikan keuntungan kepada petani karena dua hal pokok, yaitu harga sarana produksi dan alat pertanian yang mahal sedangkan harga hasil produksi pertanian tetap murah. Hal ini disebabkan oleh pembangunan dan pengadaan faktor produksi yang dibangun kurang terkait dengan kebutuhan pertanian.
Pembangunan pertanian yang hanya berorientasi pada peningkatan produksi tidak berpengaruh terhadap perubahan perekonomian masarakat yang tidak beranjak dari agricultural based economic yaitu perekonomian yang hanya digerakan oleh kelimpahan natural recourses and an skill based sehingga produk yang dihasilkan tetap bentuk primer.
Menyadari hal ini maka pemerintah merubah paradigma dari pembangunan pertanian kepada pembangunan agribisnis. Menurut beberapa pakar, seperti Soekartawi. 1991, Ikhsan Semaoen. 1996. dalam Renville Siagian, 1997. Memberikan penjelasan yang hampir sama dengan yang dikemukakan oleh J.H. David and R.A. Goldberg, 1957. dalam Saragih. 2000. yaitu “The sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm, processing and distribution of farm commodities and items made from them”
Agribisnis secara utuh mencakup 3 sub sistem, yaitu:
Pertama: Industri hulu (off farm) atau agribisnis hulu yaitu industri yang menghasilkan input pertanian (the manufacture and distribution of farm supplies).
Kedua; production operations on the farm atau on-farm agribisnis.
Ketiga; Industi hilir (off farm) atau agribisnis hilir yakni industri yang mengolah hasil hilir yaitu industri yang mengolah hasil pertanian menjadi produk jadi, baik intermidiate product maupun produk akhir (storage, processing and distribution of farm commodities and items made from them).

PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG BERBASIS AGRIBISNIS

Pembangunan sistem agribisnis akan dapat mentranformasikan perekonomian Indonesia dari agricultural based economy dengan produk utama (natural resources and un-skill labor intensive) kepada industrial base economy dengan produk utama bersifat capital and skill labor intensif dan kepada technology base economy dengan produk utama bersifat knowledge and skill labor intensive.
Pembangunan pertanian, industri, dan jasa harus dilaksanakan secara terpadu. Pembangunan industri pengolahan di Indonesia secara maksimal harus menggunakan bahan baku yang dihasilkan pertanian di dalam negeri. Sebalinya peningkatan produksi pertanian harus diikuti oleh perkembangan industri pengolahan.
Selanjutnya, perkembangan industri mesin dan peralatan harus dapat menyediakan mesin dan peralatan yang dibutuhkan oleh pertanian dengan harga yang murah dan spesifikasi yang sesuai dengan pertanian Indonesia. Industri perbenihan dan pembibitan juga harus mendapat perhatian karena benih/bibit merupakan cetak biru pertanian.
Membangun agribisnis berarti mebangun pertanian, industri, dan jasa yang harmonis dan simultan. Misalnya, pembangunan pabrik gula diikuti oleh pembangunan pembibitan tebu yang unggul dan perluasan perkebunan tebu, peningkatan jasa transfortasi untuk mengangkut input dan output pertanian, dilain pihak industri kemasan juga dapat dikembangkan.

USULAN PROGRAM

Pembangunan agribisnis akan berhasil jika diawali dengan perencanaan yang baik, yaitu:
1. Perencanaan program agribisnis harus dilaksanakan dalam kawasan ekonomi yang luas menyangkut satu atau beberapa propinsi yang memiliki kesamaan karakteristik ekonomi.
2. Pemerintah memberikan insentif yang nyata terhadap insvestor yang membangun industri dengan bahan baku hasil pertanian lokal.


SIMPULAN

Pembanguan pertanian yang terlepas dari pembangunan industri dan jasa tidak akan merubah perekonomian Indonesia yang berbasis pertanian.
Membangun agribisnis berarti membangun industri, pertanian dan jasa sekaligus. Tetapi membangun pertanian saja tidak akan terkait dengan pembangunan industri dan jasa.







AGRIBISNIS, NON SIMPLY EFFORT IMPROVEMENT
AGRO PRODUCT



INTRODUKTION
Effort the improvement of prosperity of farmer have been long enough been strived in Indonesia and more intensively again at New Order era with Intensification effort so that in the year 1984 Indonesia have earned of self sufficiency in food specially rice.
In reality, this efficacy do not affect wide to prosperity of farmer, therefore since governance of reform, paradigm development of agriculture extended from simply product increase to improvement income of farmer.
In this article, I will explain difference between agriculture and system of agribisnis and also development at every system sub of agribisnis.

DIFFERENCE OF AGRICULTURE AND AGRIBISNIS

According to Mosher, 1965. Agriculture is typical production process which by virtue of animal and plant. While in guidebook published by IPB. Bogor, Agriculture is all link process cropping of sun energy directly through other supporter process and photosynthesis for human life including science aspect, technological and social, and include; food crop, horticulture, ranch, fishery, forestry and plantation.
Agro product which abundance in the reality [do] not give advantage to farmer because two important matter that is buying input produce and costly agriculture appliance, while price sale of output produce at the price of cheap. Factors of production development separately and reside at and shares of different power.
Development of agriculture which only orienting [at] product increase [do] not have an effect on to change of economics of society, not to stir a pag of agricultural based economic, that is economics which only movement by what overflows of natural recourses and an skill based so that yielded product remain to form primary. This matter disagree with dynamics and growth of economics either through macro and also micro.
According to some is expert of congeniality of agribisnis shall be as follows:
1) Soekartawi. 1991, concept of Agribisnis is an intact concept, start from production process, process result, marketing, and other activity related to agricultural activity.
2) Semaoen. 1996. in Siagian, 1997. Agribisnis is a business activity related to sector of agribisnis, including company of input supply of agribisnis (upstream-side industries), producer (agricultural-producing industries), processor of product of agribisnis (downstream-side industries), and transportation service, monetary service (agri-supporting industries).
sub of System agribisnis consist of: upstream industry (off farm), agro product operational (on farm) and downstream industry (off farm). This matter as according to concept early submitted by J.H. David And R.A. Goldberg, 1957. in Saragih. 2000 is, the following: : “the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm, processing and distribution of farm commodities and items made from them”
Agribusiness completely consist of three system sub, that is:
First; upstream agribusiness that is industry-yielding agriculture input. (the manufacture and distribution of farm supplies).
Second; production operations on the farm or on-farm agribusiness.
Third; agribusiness go downstream that is industrial activity which process end result, that is industrial activity which process agricultural produce become product become, that is intermediate product and final product. (storage, processing and distribution of farm commodities and items made from them).
Important realizing of him is improvement of farmers income and devise from agriculture sector, hence needing change of orientation including:
- product increase to improvement of farmers income
- self sufficiency rice to self sufficiency in food
- accomplishment of food amount to Quality of food, and
- carbohydrate consumption to kind of food


DEVELOPMENT OF SYSTEM AND EFFORT of AGRIBISNIS

Development of agribusiness must be done inwrought, continuation and include five system sub, that is:
First. Up-stream agribusiness namely industry yielding capital assets to agriculture, like plant seed industry and animal, industrial of agrochemical (fertilizer, pesticide, livestock vaccine) and automotive agro (machine and equipments of agriculture) and also its supporter industry.
Second. Agribusiness on-farm that is activity using capital assets and of natural resources to yield commodity agriculture of primary. Included in this matter is farm of food crop and horticulture, drugs crop, plantation, fishery including the effort arrest of fish, ranch, and forestry.
Third. Down-stream agribusiness that is industry which process commodity agriculture of primary ( agro-industry) become product, that is intermediate of product and also final product. Including in it food industry, industrial of beverage, industrial of natural fiber goods (rubber goods, plywood, pulp, paper, made construction materials of wood, rayon, cotton and yarn/silk, husk goods, gunny sack and string), industrial of bio-pharmacy, agro- tourism and also esthetics.
Fourth. Sub system Marketing, activities to smooth the way marketing of commodity agriculture of fresh goodness and also which have been processed in and beyond the sea. Including it activity of distribution to smooth Commodity current of center produce to consumption center, promotion, market information, and also market intelligence
Fifth. Sub System supporter and service, providing service to system sub of agribusiness upstream, farm and of agribusiness downstream. Including in this system sub is development and research, insurance and credit, transformation, education, counseling and training, information system and government wisdom support (micro of economics, Plano logy, macro of economics)


PROPOSAL PROGRAM

Development of agribusiness need clear planning, continuation and become loaded to creation prosperity of farmer, therefore, the matter which must be paid attention is:
1. Planning of agribusiness program has to be executed in wide of economic area concerning one or some province having equality of economic characteristic.
2. Local government give real incentive to investor developing industry with local agricultural produce raw material.
3. Formed by a cooperation organization between entrepreneur input produce and agriculture appliance, farmer, and entrepreneur which process agricultural produce.

CONCLUSION

Sector of Agribusiness handled real correctly will give impact at improvement of economics of society as well as improvement of income of area geniuses, like other sector in public service and commerce of public.
Develop agribusiness mean to develop industry, service and agriculture at the same time. But developing just agriculture will not related to development of service and industry.

BIBLIOGRAPHY

1. Mosher, AT. 1965. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Publisher: CV. Yasaguna,

2. Departemen Pertanian. 2001. Pedoman Umum Pengembangan Kewirausahaan Agribisnis.

3. Renville Siagian, 1997. Pengantar Management Agribisnis. Publisher : Gajah Mada University Press. Jogja

4. Saragih, Bungaran. 2000. Membangun Sistim Agribisnis, Suara dari Bogor. Departmen Pertanian

5. Soekartawi, 1991. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Publisher : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Jumat, 21 Mei 2010

SIMPEL

“HIDUP SIMPEL DAN MANDIRI UNTUK MENCAPAI
KETENANGAN DAN KEBAHAGIAN”

Simpel bukan berarti sederhana dalam arti sempit atau hidup yang apa adanya, karena jika Simpel diartikan demikian maka itu adalah hidup yang lambat laun akan mematikan pancaran energi yang kita miliki.
Simpel yang dimaksud disini adalah “hidup yang efisien dan rasional, hidup yang segala aktivitasnya dilandasi ilmu pengetahuan”, ingat wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, SAW adalah “Iqro” yang berarti baca, membaca adalah jendela ilmu dan sejak itulah Nabi Muhammad SAW. secara formal dibekali ilmu pengetahuan untuk menuntun dan mentransformasikan umat manusia dari jaman kegelapan kepada jaman yang terang benderang.
Ilmu Pengetahuan (knowledge) yang dalam artian hidup simple harus dianalogikan “Totalitas dari Aplikasi Ilmu Pengetahuan”, oleh karena itu untuk mencapai tatanan hidup yang efisien dan rasional berlandaskan ilmu pengetahuan, harus didasari oleh sifat dan sikap hidup yang terpuji, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:
- Menjaga dan mengembangkan akhlak yang baik terhadap sesama ciptaan Allah SWT, yaitu mahluk hidup dan alam sekitar, dengan mengembangkan sikap dan sifat: ”berbudi luhur, rajin dan tekun belajar, mau dan mampu bekerjasama, serta inovatif”
- Profesional, dalam arti mengerjakan sesuatu yang dilandasi dengan pengetahuan yang terus menerus dikembangkan, memiliki sikap yang positif dan berpandangan ke depan terhadap profesi serta keterampilan yang terus menerus ditingkatkan (PS&K)
- Berjiwa Wiraswasta (entrepreneurship), Mampu menjadi majikan bagi dirinya sendiri, dengan selalu berusaha memberdayakan diri sendiri yaitu “suatu upaya menumbuhkembangkan kekuatan berpikir yang dilandasi pengetahuan, sikap positif yang berwawasan ke depan serta bertindak secara cerdas dan terampil sehingga memiliki daya (kemampuan) untuk mengubah dan mengembangkan diri serta lingkungannya ke arah yang lebih produktif”
- Etos kerja “keras” yang dilandasi kecintaan terhadap pekerjaan
- Disiplin dan berdidikasi tinggi

Jadi hidup simple disini merupakan hidup normal yang juga sarat dengan impian dan target-target yang harus dicapai, tetapi untuk mewujudkannya tidak melupakan dan selalu disetai dengan moral yang baik, etika dan tuntunan agama dengan mengutamakan kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Banyak cara dan methoda yang dianjurkan bagaimana kita meningkatkan dan mengembangkan diri, salah satunya yang sering dikemukakan oleh para inspirator adalah dengan cara mengenal dulu diri kita sendiri melalui beberapa pertanyaan, sebagai berkut:
- Siapakah saya ?
- Dari mana saya berasal ?
- Untuk apa saya ada ?
- Kemana saya akan melangkah ?

Kesalahan mengidentifikasi diri merupakan awal dari bencana yang berkepanjangan, hidup tidak akan merasa tenang dan tidak akan mencapai kebahagiaan yang hakiki, mungkin secara kebendaan tercukupi tetapi hidup tetap terasa rumit.

Manusia yang diciptakan Allah SWT dengan sebaik-baiknya makhluk, diberikan berbagai kemampuan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya, jika binatang dan tumbuhan hanya mempunyai bahasa tubuh (insting) yang kuat yang dalam beberapa hal kadang seperti mengungguli manusia, tumbuhan mempunyai bahasa tubuh dengan mengeluarkan isyarat, misalnya dia akan layu jika kehausan dan membutuhkan air, daunnya akan menguning jika kekurangan unsur hara, manusia diberika kelengkapan yang diberikan Allah SWT sebagai wujud kasih sayang-Nya. Manusia memiliki kamampuan untuk mengekspresikan dirinya melaui berbagai kemampuan, kita memiliki:
- Bahasa tubuh (insting) yang kuat dan jika terlatih menggunakannya ini akan sangat bermanfaat, pengusaha yang maju banyak yang memiliki insting yang kuat.
- Bahasa hati (instuisi) para seniman yang berhasil mungkin lebih kuat disisi ini
- Bahasa kepala (intelektual) kemampuan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan
Ketiga kemampuan ini dapat kita gunakan secara maksimal pada situasi dan kondisi tertentu secara proporsional.

Kesalahan yang sering dilakukan orang dalam mengidentifikasi diri adalah membanding-bandingkan dengan orang lain, tubuh hanya dipandang segumpal daging, AllahSWT. menciptakan kita dalam wujud seperti yang kita miliki disertai dengan kemampuan dan keunggulan yang harus kita gali, rahasia inilah yang tidak dapat orang lain melihatnya kecuali setelah diaplikasikan. Jadi diri kita inilah yang seharusnya mampu mengenali diri sendiri, menginpertarisir kekuatan untuk terus dikembangkan dan mencari kelemahan untuk diperbaiki.

Membandingkan boleh, asal tidak hanya memandang ke atas karena akan mendatangkan keresahan tetapi jangan lupa memandang ke bawah agar kita dapat bersyukur. Jika kita merasa memiliki kelemahan dibandingkan orang lain maka carilah kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh orang lain sehingga akan mendatangkan ketenangan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta, berbagai contoh sederhana mungkin dapat kita lakukan, misalnya:
- Jika kita memiliki badan yang pendek dan lantas bertanya-tanya mengapa orang lain berbadan tinggi,
- Mengapa orang lain berkulit putih sedangkan saya agak gelap
- Mengapa orang lain berambut lurus sedang saya agak ikal, dll. pertanyaan dengan cara membandingkan

Jika pertanyaan ini terus berulang maka akan semakin dirasa resah dan akan mendatangkan ketidak senangan dan ketidak tenangan dan mungkin merasa rendah diri. Mengapa kita tidak melihat sisi positif dari diri sendiri yang jauh lebih baik, kita mungkin bisa gali dengan jawaban tepat, misalnya:
- biar saya pendek tapi alhamdulillah saya diberikan kecerdasan yang lebih tinggi di atas rata-rata,
- biar saya agak hitam tapi saya selalu pantas memakai pakaian apapun,
- biar saya agak keriting tapi bulu mata saya lebih lentik.,
Mungkin ini akan lebih nyaman dibandingkan dengan sekedar bertanya-tanya yang penuh gerutu.

Contoh ekstrim dari cara pandang yang salah dan memberikan dampak luas serta luar bisa, misalnya banyak perempuan yang memandang jadi lelaki lebih enak, lebih gagah dan lebih ganteng, maka dampaknya banyak perempuan yang meniru habis-habisan jadi lelaki (maskulin) . Sebaliknya banyak lelaki yang meniru wanita dan bersikap feminim. Dua-duanya tidak akan mencapai kesempurnaan dan meraih prestasi melampaui aslinya.
Ada contoh manusia berhasil dengan tetap mempertahankan identitas dirinya, beberapa wanita dengan prestasi dunia yang tetap mempertahankan feminismenya, misalnya: Lady Diana dari Inggeris, Taj Mahal dari India, Cleopatra dari Mesir, dll. mereka berjuang tidak dengan membesarkan otot, mengganti baju apalagi berteriak keras-keras.
Manusia dilahirkan diserta kekuatan yang maha dahsyat pada dirinya, hanya bagaimana cara menggalinya, sepenggal kata dari orang-orang bijak mungkin dapat direnungkan:
Dalam diri ada sumur tanpa dasar,
di dalamnya banyak air kehidupan,
yang tak kan pernah habis
di saat kemarau panjang sekalipun.

Jadi kebahagiaan dan ketenangan dapat dicapai dengan tanpa bergantung kepada orang lain. Ketergantungan kepada orang lain hendaknya hanya ketergantungan yang bersifat fungsi, sebagai contoh:
- Untuk pandai kita bergantung kepada guru, tetapi dia tidak akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kecuali kemampuan, kesanggupan dan kemauan diri sendiri untuk memanfaatkan kepandaian itu.
- Untuk memilki potongan rambut indah kita bergantung kepada tukang cukur, tapi bahagia dengan potongan rambut yang kita miliki bergantung kepada diri kita sendiri.
Untuk sampai ke arah itu kita dituntut untuk pandai menggunakan bahasa tubuh, bahasa hati dan bahasa kepala kita.

Jadi kebahagian itu ada dalam hati (qolbu, tinggal bagaimana mengelolanya, renungkan sepenggal puisi dari seorang Syufi:
Sudah lama kuketuk pintu
ketika pintu terbuka
ternyata aku ada di dalam

Secara simple kebahagiaan dan ketenangan hidup dapat dicapai dengan memanfaatkan kemampuan diri sendiri yang telah diidentifikasi dengan benar, untuk mencapainya mungkin dapat dimulai dari yang kecil dan sederhana, seperti yang disampaikan oleh AA Gym:
Luruskan niat dengan iklas
tetapkan tujuan dengan lurus
berikhtiar dengan cerdas
wujudkan dengan tekad yang keras dan penuh semangat
mulai dari yang kecil-kecil serta sederhana
dan lakukan sekarang juga

Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan kepada kita dalam menjalani hidup dan kehidupan, Amin…...