“HIDUP SIMPEL DAN MANDIRI UNTUK MENCAPAI
KETENANGAN DAN KEBAHAGIAN”
Simpel bukan berarti sederhana dalam arti sempit atau hidup yang apa adanya, karena jika Simpel diartikan demikian maka itu adalah hidup yang lambat laun akan mematikan pancaran energi yang kita miliki.
Simpel yang dimaksud disini adalah “hidup yang efisien dan rasional, hidup yang segala aktivitasnya dilandasi ilmu pengetahuan”, ingat wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, SAW adalah “Iqro” yang berarti baca, membaca adalah jendela ilmu dan sejak itulah Nabi Muhammad SAW. secara formal dibekali ilmu pengetahuan untuk menuntun dan mentransformasikan umat manusia dari jaman kegelapan kepada jaman yang terang benderang.
Ilmu Pengetahuan (knowledge) yang dalam artian hidup simple harus dianalogikan “Totalitas dari Aplikasi Ilmu Pengetahuan”, oleh karena itu untuk mencapai tatanan hidup yang efisien dan rasional berlandaskan ilmu pengetahuan, harus didasari oleh sifat dan sikap hidup yang terpuji, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:
- Menjaga dan mengembangkan akhlak yang baik terhadap sesama ciptaan Allah SWT, yaitu mahluk hidup dan alam sekitar, dengan mengembangkan sikap dan sifat: ”berbudi luhur, rajin dan tekun belajar, mau dan mampu bekerjasama, serta inovatif”
- Profesional, dalam arti mengerjakan sesuatu yang dilandasi dengan pengetahuan yang terus menerus dikembangkan, memiliki sikap yang positif dan berpandangan ke depan terhadap profesi serta keterampilan yang terus menerus ditingkatkan (PS&K)
- Berjiwa Wiraswasta (entrepreneurship), Mampu menjadi majikan bagi dirinya sendiri, dengan selalu berusaha memberdayakan diri sendiri yaitu “suatu upaya menumbuhkembangkan kekuatan berpikir yang dilandasi pengetahuan, sikap positif yang berwawasan ke depan serta bertindak secara cerdas dan terampil sehingga memiliki daya (kemampuan) untuk mengubah dan mengembangkan diri serta lingkungannya ke arah yang lebih produktif”
- Etos kerja “keras” yang dilandasi kecintaan terhadap pekerjaan
- Disiplin dan berdidikasi tinggi
Jadi hidup simple disini merupakan hidup normal yang juga sarat dengan impian dan target-target yang harus dicapai, tetapi untuk mewujudkannya tidak melupakan dan selalu disetai dengan moral yang baik, etika dan tuntunan agama dengan mengutamakan kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Banyak cara dan methoda yang dianjurkan bagaimana kita meningkatkan dan mengembangkan diri, salah satunya yang sering dikemukakan oleh para inspirator adalah dengan cara mengenal dulu diri kita sendiri melalui beberapa pertanyaan, sebagai berkut:
- Siapakah saya ?
- Dari mana saya berasal ?
- Untuk apa saya ada ?
- Kemana saya akan melangkah ?
Kesalahan mengidentifikasi diri merupakan awal dari bencana yang berkepanjangan, hidup tidak akan merasa tenang dan tidak akan mencapai kebahagiaan yang hakiki, mungkin secara kebendaan tercukupi tetapi hidup tetap terasa rumit.
Manusia yang diciptakan Allah SWT dengan sebaik-baiknya makhluk, diberikan berbagai kemampuan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya, jika binatang dan tumbuhan hanya mempunyai bahasa tubuh (insting) yang kuat yang dalam beberapa hal kadang seperti mengungguli manusia, tumbuhan mempunyai bahasa tubuh dengan mengeluarkan isyarat, misalnya dia akan layu jika kehausan dan membutuhkan air, daunnya akan menguning jika kekurangan unsur hara, manusia diberika kelengkapan yang diberikan Allah SWT sebagai wujud kasih sayang-Nya. Manusia memiliki kamampuan untuk mengekspresikan dirinya melaui berbagai kemampuan, kita memiliki:
- Bahasa tubuh (insting) yang kuat dan jika terlatih menggunakannya ini akan sangat bermanfaat, pengusaha yang maju banyak yang memiliki insting yang kuat.
- Bahasa hati (instuisi) para seniman yang berhasil mungkin lebih kuat disisi ini
- Bahasa kepala (intelektual) kemampuan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan
Ketiga kemampuan ini dapat kita gunakan secara maksimal pada situasi dan kondisi tertentu secara proporsional.
Kesalahan yang sering dilakukan orang dalam mengidentifikasi diri adalah membanding-bandingkan dengan orang lain, tubuh hanya dipandang segumpal daging, AllahSWT. menciptakan kita dalam wujud seperti yang kita miliki disertai dengan kemampuan dan keunggulan yang harus kita gali, rahasia inilah yang tidak dapat orang lain melihatnya kecuali setelah diaplikasikan. Jadi diri kita inilah yang seharusnya mampu mengenali diri sendiri, menginpertarisir kekuatan untuk terus dikembangkan dan mencari kelemahan untuk diperbaiki.
Membandingkan boleh, asal tidak hanya memandang ke atas karena akan mendatangkan keresahan tetapi jangan lupa memandang ke bawah agar kita dapat bersyukur. Jika kita merasa memiliki kelemahan dibandingkan orang lain maka carilah kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh orang lain sehingga akan mendatangkan ketenangan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta, berbagai contoh sederhana mungkin dapat kita lakukan, misalnya:
- Jika kita memiliki badan yang pendek dan lantas bertanya-tanya mengapa orang lain berbadan tinggi,
- Mengapa orang lain berkulit putih sedangkan saya agak gelap
- Mengapa orang lain berambut lurus sedang saya agak ikal, dll. pertanyaan dengan cara membandingkan
Jika pertanyaan ini terus berulang maka akan semakin dirasa resah dan akan mendatangkan ketidak senangan dan ketidak tenangan dan mungkin merasa rendah diri. Mengapa kita tidak melihat sisi positif dari diri sendiri yang jauh lebih baik, kita mungkin bisa gali dengan jawaban tepat, misalnya:
- biar saya pendek tapi alhamdulillah saya diberikan kecerdasan yang lebih tinggi di atas rata-rata,
- biar saya agak hitam tapi saya selalu pantas memakai pakaian apapun,
- biar saya agak keriting tapi bulu mata saya lebih lentik.,
Mungkin ini akan lebih nyaman dibandingkan dengan sekedar bertanya-tanya yang penuh gerutu.
Contoh ekstrim dari cara pandang yang salah dan memberikan dampak luas serta luar bisa, misalnya banyak perempuan yang memandang jadi lelaki lebih enak, lebih gagah dan lebih ganteng, maka dampaknya banyak perempuan yang meniru habis-habisan jadi lelaki (maskulin) . Sebaliknya banyak lelaki yang meniru wanita dan bersikap feminim. Dua-duanya tidak akan mencapai kesempurnaan dan meraih prestasi melampaui aslinya.
Ada contoh manusia berhasil dengan tetap mempertahankan identitas dirinya, beberapa wanita dengan prestasi dunia yang tetap mempertahankan feminismenya, misalnya: Lady Diana dari Inggeris, Taj Mahal dari India, Cleopatra dari Mesir, dll. mereka berjuang tidak dengan membesarkan otot, mengganti baju apalagi berteriak keras-keras.
Manusia dilahirkan diserta kekuatan yang maha dahsyat pada dirinya, hanya bagaimana cara menggalinya, sepenggal kata dari orang-orang bijak mungkin dapat direnungkan:
Dalam diri ada sumur tanpa dasar,
di dalamnya banyak air kehidupan,
yang tak kan pernah habis
di saat kemarau panjang sekalipun.
Jadi kebahagiaan dan ketenangan dapat dicapai dengan tanpa bergantung kepada orang lain. Ketergantungan kepada orang lain hendaknya hanya ketergantungan yang bersifat fungsi, sebagai contoh:
- Untuk pandai kita bergantung kepada guru, tetapi dia tidak akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kecuali kemampuan, kesanggupan dan kemauan diri sendiri untuk memanfaatkan kepandaian itu.
- Untuk memilki potongan rambut indah kita bergantung kepada tukang cukur, tapi bahagia dengan potongan rambut yang kita miliki bergantung kepada diri kita sendiri.
Untuk sampai ke arah itu kita dituntut untuk pandai menggunakan bahasa tubuh, bahasa hati dan bahasa kepala kita.
Jadi kebahagian itu ada dalam hati (qolbu, tinggal bagaimana mengelolanya, renungkan sepenggal puisi dari seorang Syufi:
Sudah lama kuketuk pintu
ketika pintu terbuka
ternyata aku ada di dalam
Secara simple kebahagiaan dan ketenangan hidup dapat dicapai dengan memanfaatkan kemampuan diri sendiri yang telah diidentifikasi dengan benar, untuk mencapainya mungkin dapat dimulai dari yang kecil dan sederhana, seperti yang disampaikan oleh AA Gym:
Luruskan niat dengan iklas
tetapkan tujuan dengan lurus
berikhtiar dengan cerdas
wujudkan dengan tekad yang keras dan penuh semangat
mulai dari yang kecil-kecil serta sederhana
dan lakukan sekarang juga
Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan kepada kita dalam menjalani hidup dan kehidupan, Amin…...
Jumat, 21 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar